Obat herbal adalah jenis obat tradisional yang dibuat dari bahan-bahan alami seperti tumbuhan, bagian tubuh hewan, mineral, atau sediaan galenik (ekstrak tumbuhan). Menurut definisi yang dirilis oleh World Health Organization (WHO), obat tradisional adalah bentuk pengobatan yang berasal dari keterampilan, pengetahuan, serta praktik yang didasarkan pada teori, keyakinan, dan pengalaman yang diwariskan dari generasi ke generasi di berbagai budaya.
Obat herbal telah digunakan sejak zaman kuno sebagai alternatif pengobatan untuk berbagai jenis penyakit. Selain itu, banyak orang memanfaatkannya untuk menjaga kesehatan secara umum, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit, atau mendukung proses pemulihan dari kondisi medis tertentu.
Kategori Obat Herbal
Obat herbal diklasifikasikan ke dalam tiga kategori utama berdasarkan tingkat pembuktian ilmiah, keamanan, mutu, dan standarisasi:
1. Jamu
Jamu merupakan obat tradisional khas Indonesia yang berbahan dasar alami seperti tumbuhan, hewan, atau mineral. Khasiat dan keamanannya hanya didasarkan pada bukti empiris, yaitu pengalaman dan kepercayaan yang diwariskan secara turun-temurun, tanpa adanya uji klinis atau penelitian ilmiah mendalam.
Meskipun tidak memerlukan standarisasi formal, jamu tetap harus memenuhi syarat mutu yang ditentukan dalam Farmakope Indonesia atau regulasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Produk jamu dapat dikenali melalui simbol lingkaran putih dengan garis hijau dan gambar pohon hijau di tengahnya.
Contoh produk jamu terkenal di Indonesia:
- Tolak Angin
- Antangin
- Kuku Bima
2. Obat Herbal Terstandar (OHT)
Obat herbal terstandar telah melalui uji praklinik yang meliputi pengujian toksisitas dan khasiat pada hewan uji, seperti mencit atau kelinci. Bahan baku untuk pembuatan OHT telah distandardisasi melalui kontrol kualitas ketat, memastikan kandungan zat aktif, khasiat, dan keamanannya konsisten di setiap produk.
Produk OHT memiliki logo khusus berupa lingkaran kuning dengan garis tepi hijau dan tiga bintang hijau di bagian tengah.
3. Fitofarmaka
Fitofarmaka merupakan kategori obat herbal dengan tingkat pembuktian ilmiah tertinggi. Khasiat dan keamanannya telah diuji secara mendalam melalui uji praklinik pada hewan dan uji klinik pada manusia. Selain itu, bahan baku dan produk akhirnya telah melalui proses standarisasi untuk memastikan kandungan zat aktifnya konsisten dan sesuai standar mutu yang ketat.
Fitofarmaka sering diresepkan oleh dokter karena telah terbukti aman dan efektif. Produk ini memiliki logo berupa lingkaran kuning dengan garis tepi hijau dan gambar kristal hijau di tengahnya.
Manfaat Obat Herbal
Obat herbal dapat digunakan untuk berbagai tujuan kesehatan, termasuk:
- Meningkatkan daya tahan tubuh: Bahan herbal seperti daun kelor, kemangi, dan biji mahoni mengandung antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari radikal bebas.
- Meningkatkan energi dan vitalitas: Herbal seperti pasak bumi, ginseng, dan ashwagandha dipercaya mampu meningkatkan kadar energi, hormon testosteron, serta ketahanan terhadap aktivitas fisik.
- Mendukung kesehatan kulit dan penuaan: Minyak sea buckthorn dan ekstrak mengkudu sering digunakan untuk menjaga elastisitas kulit serta mengatasi tanda-tanda penuaan dini.
- Membantu pencegahan kanker: Ekstrak kulit manggis dengan kandungan xanthone memiliki potensi sebagai antioksidan kuat yang dipercaya mampu mengurangi risiko kanker.
Efek Samping Obat Herbal
Meskipun berbahan dasar alami, obat herbal tidak sepenuhnya bebas risiko. Beberapa individu mungkin mengalami efek samping seperti alergi terhadap bahan tertentu. Penggunaan yang tidak sesuai dosis juga dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Jika Anda merasakan efek samping seperti ruam, mual, atau gejala tidak biasa lainnya selama menggunakan obat herbal, segera hentikan penggunaannya dan konsultasikan dengan dokter.